Purworejo, 5 September 2021. Puncak acara peringatan Lustrum VI (30 tahun SMA N 7 Purworejo) dilakukan secara virtual melalui Zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube SMA N 7 Purworejo. Pra-acara diisi oleh testimoni dari guru dan karyawan serta alumni SMA N 7 Purworejo. Sebagai pembawa acara Agus Setiyono M.Pd.BI dan Dra Widyastuti TS.
Acara diawali dengan pembacaan sejarah singkat SMA Negeri 7 Purworejo. SMA Negeri 7 Purworejo terletak di Jl. Ki Mangunsarkoro no 1 Purworejo; berdiri di atas tanah seluas 4,6 hektar. Gedungnya yang memiliki nilai sejarah ini merupakan bangunan peninggalan pemerintah zaman Belanda yang dibangun pada awal masa pendidikan guru tinggi HKS ( Hoogere Kweek School ) pada tahun 1914 dan diresmikan pada tahun 1915 . Tulisan ini diabadikan pada dinding gedung yang menghadap ke timur , bertuliskan ANNO 1915. Bangunan yang megah berarsitektur Indis dengan fasilitas asrama siswa ini mencerminkan bahwa kompleks sekolah benar-benar dipersiapkan sebagai wahana pendidikan unggul . Siswa-siswa pada masa HKS berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia ( kepulauan Nusantara yang pada zaman itu disebut Hindia Belanda). Seleksi masuk yg sangat ketat dan pendidikan yg disiplin diberlakukan sehingga hanya menerima 20 siswa setiap tahunnya. Tokoh-tokoh nasional lulusan HKS antara lain : Otto Iskandar Dinata (menteri negara pada awal RI) HKS 1920, R.Abd.Moetallip Djojonegoro (ayahanda Prof.Wardiman Djojonegoro) HKS 1928, RM.Isdiman Soerjokoesoemo (pahlawan Palagan Ambarawa) HKS 1928, dan R.Abdullah Rachman (eyang Menparekraf Sandiaga uno) HKS 1931.
Dan pada tanggal 5 September 1991 pemerintah Republik Indonesia melalui Kemendikbud mendirikan SMA Negeri 7 Purworejo yang kala itu bernama SMA Negeri 3 Purworejo. Sekolah ini merupakan pergantian dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG).
Secara kronologis lembaga-lembaga pendidikan yang pernah menempati gedung SMA Negeri 7 Purworejo adalah :
- Pendidikan Guru HKS ( Hoogere Kweekshool) 1914 – 1932
- Pendidikan Umum MULO 1932 – 1942.
- Pendidikan SMP Negeri zaman Jepang 1942 – 1945.
- Pendidikan SMP zaman Belanda 1945 – 1949.
- Pendidikan Guru SGB 1950- 1961.
- Pendidikan Guru SGA 1958 – 1968.
- Sekolah Pendidikan Guru SPG 1968 – 1991.
- SMA Negeri 3 Purworejo 5 September 1991 – 1997.
- SMU Negeri 2 Purworejo 1997 – 2001.
- SMU Negeri 7 Purworejo 2001 – 2004.
- SMA Negeri 7 Purworejo 2004 – sekarang.
Berbagai predikat telah disandang oleh SMA7 antara lain sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional, sedangkan kompleks SMA Negeri 7 dengan bangunan cagar budayanya telah ditetapkan oleh Bupati Purworejo dengan SK Bangunan Cagar Budaya Kab.Purworejo dan tengah dikaji di tingkat provinsi untuk diusulkan menjadi kawasan Cagar Budaya Nasional serta diakui sebagai tujuan wisata sejarah, heritage dan wisata pendidikan.
Acara selanjutnya adalah sambutan Kepala Sekolah, Niken Wahyuni, M.Pd dan Kepala Candin VIII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Nikmah Nurbaity, M.Pd., kemudian dilanjutkan dengan peluncuran aplikasi Smart School “Siap Maju”. Dalam acara ini Bupati Purworejo, R. H. Agus Bastian, SE, MM, menyerahkan SK Cagar Budaya atas gedung SMA N 7 Purworejo yang merupakan warisan Kolonial Belanda. Dilanjutkan dengan video kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pada tanggal 23 Juni 2021, Sandiaga Salahudin Uno, yang meresmikan Taman Belajar Anak Bangsa “Widyatama Sasana”. Selain itu juga ditampilan Virtual Heritage Wisata Cagar Budaya SMAN 7 Purworejo. Berbagai persembahan prestasi SMA N 7 Purworejo baik dari guru maupun siswa-siswi dibacakan pada acara ini. Guru peraih prestasi terbaik adalah Dra Waryanti dan Nur Setiawan, S.Pd..
Besarnya SMA N 7 Purworejo tidak lepas dari campur tangan alumi, salah satunya adalah beasiswa yang diberikan oleh alumni angkatan 1994, 2007 dan 2016. Semoga dengan momen ini mampu menjadi pioner bagi alumni yang lainnya. Acara ini juga di meriahkan oleh berbagai testimoni dan kaleidoskop SMA 7. Beberapa pejabat pemerintah yang secara khusus memberikan testimoninya antara lain Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, Bupati Purworejo R. H. Agus Bastian, SE, MM, Wakil Bupati purworejo Hj. Yuli Astuti, SH, Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi S.Ikom, M.Si, dan juga Kepala Dinas Pendidikan Purworejo Sukmo Widi HArwanto, S.H, MM. Dipenghujung acara dikenalkan aplikasi smart school “Siap Maju” yang siap menunjang pembelajaran serta kreatifitas siswa. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Sukron Izazin, S.PdI yang merupakan guru PAI SMA N 7 Purworejo.