Bukan hanya sekedar pengumuman biasa yang dibacakan oleh Pak Wiwit, tapi pengumuman ini berisi tentang siapa saja siswa yang ingin mendaftar untuk mengikuti seleksi lomba baca berita. Serasa dipanggil oleh jagad, aku pun ikut perkumpul di ruang makan. Lumayan banyak siswa yang ingin mengikuti seleksi, ya kurang lebih ada 13 anak. Dari 13 tersebut hanya diambil 5. Saat Ibu Tatik dan Ibu Eny menyeleksi dengan jeli, akhirnya terpilihlah lima anak ersebut termasuk aku. Betapa lega dan senang. Setiap harinya kami berlima dilatih berbicara layaknya pembaca berita di TV. Aku merasakan seakan-akan dari sinilah aku merintis impian ku untuk menjadi seorang presenter di TV.
Dan ini adalah giliran ku untuk menunjukan kemampuan ku. Begitu gemetar, semua terasa dingin karena ruangan ber-AC. Beberapa kesalahan yang telah aku lakukan, setelah aku mundur aku hanya bisa berdoa dan berdoa. Berpasrah diri kepada Allah. Semua peserta telah menunjukan kemampuannya, saat yang menegangkan telah tiba yaitu pengumuman siapa yang mengikuti final 6 besar. Ternyata dari SMA N 7 Purworejo ada 2 yaitu aku dan Fifi. Betapa senangnya. Kami mendapat tantangan untuk membuat berita dengan waktu 1 jam dan dengan tema yang berbeda. Aku mendapatkan tema OVOP (one village one product). Benar- benar sangat membuat senam jantung, akhirnya aku mewawancarai Vina tentang Desa Wisatanya.
Perekapan nilai pun dilakukan, aku hanya bisa berdoa dan berpasrah diri. Tiba saatnya pebacaan kejuaraan, dalam hati aku sudah tidak mungkin mendapatkan juara karena lawan mainku sangatlah bagus-bagus. Ketika, diumumkan juara ke-3, namaku di sebut dan itu sangat membuatku terpesona dan kaget benar benar kaget. WOW, awal yang pesimis menjadikan motivasi untuk jadi optimis.