Dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional yang bertujuan mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab, SMA Negeri 7 Purworejo melaksanakan Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI). Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari program pelatihan sekolah binaan BBPMP Provinsi Jawa Tengah.

Tes kebugaran ini dilaksanakan di Lapangan Indoor SMA Negeri 7 Purworejo dan diikuti oleh 37 siswa yang dipilih secara acak. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para guru olahraga SMA Negeri 7 Purworejo dibantu dengan mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pelaksanaan TKSI di SMA Negeri 7 Purworejo mencakup lima jenis tes yang masing-masing memiliki tujuan spesifik untuk mengukur berbagai aspek kebugaran jasmani siswa. Kelima tes tersebut adalah:

  1. Hand Eye Coordination: Tes ini mengukur koordinasi antara tangan dan mata yang sangat penting dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
  2. Standing Broad Jump: Tes ini mengukur kekuatan otot tungkai bawah dan kekuatan lompat jauh.
  3. T-Test: Tes ini mengukur kelincahan dan kemampuan mengubah arah secara cepat.
  4. Dipping Test: Tes ini mengukur kekuatan otot lengan dan ketahanan tubuh bagian atas.
  5. Beep Test: Tes ini mengukur kapasitas aerobik dan ketahanan kardiovaskular siswa.

Kegiatan TKSI ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat kebugaran jasmani siswa SMA Negeri 7 Purworejo. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pelaksanaan TKSI ini, diharapkan para siswa dapat lebih termotivasi untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani mereka. Sinergi antara pendidikan akademis dan pendidikan jasmani sangat penting untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat dan bugar secara fisik. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk memantau dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan optimal.