Sejarah singkat Hari Pahlawan adalah momen penting bagi Indonesia setelah kemerdekaan. Peringatan Hari Pahlawan ini dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya. Ini merupakan momen penting dalam menumbuhkan rasa hormat terhadap jasa para pahlawan dan menegaskan kembali bahwa nilai dan perjuangan itu yang mengubah tata kehidupan masyarakat kini.
Pada hari Jumat 10 November 2023, SMA Negeri 7 Purworejo telah melakukan kegiatan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada tanggal 10 November, dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”. Upacara pagi itu bertempat di Lapangan Utama SMA Negeri 7 Purworejo. Upacara ini dihadiri seluruh siswa dan siswi dari kelas 10, 11, dan 12, serta segenap guru, karyawan dan karyawati dengan mengenakan seragam pramuka lengkap. Upacara bendera pada Jumat itu berlangsung dengan khidmat dan lancar, diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan Pancasila, pembacaan pembukaan UUD 1945 dengan lantang, dan pembacaan kata-kata pahlawan. Dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”.
Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang ke-78 ini, memberikan motivasi dan semangat kita untuk masa depan. Pada pertengahan upacara juga dibacakan beberapa kalimat semangat dari beberapa pahlawan nasional, salah satunya dari Pangeran Diponegoro. Kalimat tersebut berbunyi : “Aku adalah pejuang! Sebagai pejuang, tugasku adalah berjuang. Soal kalah atau menang, itu bukan urusanku, karena tugasku adalah berjuang!” Ada juga kalimat dari Presiden pertama Indonesia berbunyi : “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia”
Pada pidatonya, Ibu Niken Wahyuni M.Pd berpesan bahwa para pahlawan bangsa kita telah mengarajarkan kita bhawa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan dihadapi dengan tangan mengepal, dan dada menggelora.